Kita semua pasti pernah berada di titik di mana semangat menulis tiba-tiba lenyap entah ke mana. Rasanya seperti ada tembok besar yang menghalangi ide-ide untuk mengalir lancar. Saya pun mengalaminya di waktu-waktu tertentu. Menambah semangat menulis itu perlu dimasukkan dalam jadwal menulis kita.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, bahkan oleh penulis berpengalaman sekalipun. Namun, jangan khawatir, karena sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi semangat lemah ketika akan menulis.
Pahami Penyebabnya
Penyebab lain bisa juga karena kelelahan atau kurangnya waktu istirahat yang cukup. Yang paling penting adalah jangan menyalahkan diri sendiri terlalu sering. Saya selalu menuliskan kondisi saya di saat semangat menulis mendadak drop dengan melakukan tracking aktivitas.
Selama satu minggu, saya catat semua kegiatan dari bangun tidur hingga tidur malam lagi. Saya amati kegiatan apa yang paling sering saya lakukan. Kalau lebih banyak aktivitas non-menulis yang tidak berguna seperti kebanyakan menonton video TikTok, maka saya harus menguranginya. Misalnya, ada kegiatan lain di dunia nyata, berarti saya butuh istirahat.
Istirahat Sejenak
Saya menggunakan prinsip 3R (Rest, Review, Refocus) untuk mengembalikan semangat menulis. Kamu bisa cek penjelasannya lewat artikel yang pernah saya tulis.
Rest ini mendorongmu untuk beristirahat, Review berarti kamu harus mengkaji ulang aktivitas menulis beserta kesibukanmu sehari-hari, dan Refocus membuatmu untuk fokus ulang hanya pada aktivitas terpenting dulu.
Jangan Terlalu Perfeksionis
Kadang-kadang, keinginan untuk menghasilkan tulisan yang sempurna justru bisa menjadi penghambat. Ingatlah bahwa tidak ada tulisan yang langsung sempurna.
Biarkan dirimu menulis dengan bebas tanpa terlalu khawatir tentang hasil akhirnya. Kamu selalu bisa melakukan revisi setelah selesai menulis. Menulis sambil mengedit akan membuat kreativitasmu tidak bisa bergerak bebas dan tulisan malah tidak kunjung selesai.
Inspirasi bisa datang dari mana saja. Jika kamu merasa ide-ide tidak mengalir, cobalah mencari inspirasi baru. Kamu bisa membaca buku, menonton film, atau bahkan berbincang dengan teman.
Miliki Boundaries yang Bagus
Apakah kamu sudah berada di lingkungan yang tepat sehingga proses kreatifmu dalam menulis tidak terhambat? Jika kamu masih sering memikirkan cemoohan orang lain atau kritikan yang menyakiti secara personal, bukannya objektif pada karyamu sampai tidak lagi menulis, maka ini berarti kamu punya boundaries yang lemah.
Kamu mengizinkan orang lain untuk mengontrol pikiranmu. Sakit hati itu wajar, tetapi kalau sampai mempengaruhi aktivitasmu dalam menulis atau lebih parah lagi misalnya sampai berhenti, maka masalahnya ada padamu.
Putus atau minimalkan kontak serta komunikasi dengan orang-orang yang tidak suportif. Pahami bahwa ada yang akan tidak menyukai impianmu sebagai penulis meskipun kamu tidak pernah usil dengan orang lain. Buat batasan dan kendalikan hidup berdasarkan apa yang kamu inginkan, bukannya apa kata orang.
Buat Jadwal Menulis yang Fleksibel
Semangat menulis yang turun juga bisa saja terjadi karena rutinitas monoton.. Cobalah untuk membuat jadwal menulis yang lebih fleksibel. Sesuaikan waktu menulis dengan mood dan keadaanmu.
Sebagai perempuan, saya memiliki periode yang sulit untuk menulis karena kondisi hormon dan anemia tiap datang bulan. Saya akan mengutamakan untuk menyelesaikan tugas dari klien. Sisanya, saya akan cicil sambil memperbanyak waktu istirahat.
Saat semangat mulai melemah, cobalah untuk mengingat kembali alasan mengapa kamu menulis. Apakah itu untuk berbagi pengetahuan, mengungkapkan perasaan, atau sekadar menyalurkan hobi? Berpeganglah pada tujuan itu dan utak-atik jadwal menulis kalau memang perlu perombakan.
(Baca Juga: Cara Membangun Networking Content Writer)
Kelilingi Diri dengan Lingkungan Positif
Lingkungan yang positif sangat berpengaruh terhadap semangat menulis. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang mendukung dan memberikan motivasi. Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas penulis untuk saling berbagi pengalaman dan dukungan.
Kalau kamu bergabung di grup atau channel Telegram seperti Wordholic Channel, kamu bisa mendapatkan banyak materi dan inspirasi untuk terus menulis. Kamu bisa bertanya pada mentor atau penulis lain untuk mendapatkan suntikan semangat.
Semangat menulis yang lemah adalah hal yang wajar terjadi. Namun, dengan mengenali penyebabnya dan menerapkan tips-tips di atas, kamu bisa mengatasi hal ini dan kembali produktif dalam menulis. Menambah semangat menulis juga menjadi pekerjaan rumah buat kamu yang ingin menjadi penulis profesional.
0 Comments