Tips Copywriting Menarik Lewat Latihan Fiksi

 

 

 


 

Tips copywriting menarik lewat fiksi ini akan saya jelaskan berdasarkan pengalaman sebagai penulis novel dan juga copywriter. Ada banyak sekali tips menulis copywriting dengan berbagai format, tetapi sudahkah kamu tahu mau mulai dari mana?

Fiksi memiliki berbagai elemen intrinsik seperti setting, karakter, dan plot. Saat kamu membuat konten branding melalui copywriting, kamu akan belajar mengenali audiens dan juga menyusun alur storytelling. Tidak jauh berbeda, bukan?

 

Teori Ilmiah Ketika Storytelling dan Copywriting Menyatu

Sebelum kita masuk ke tahapan latihan fiksi untuk menulis copywriting, berikut ini penjelasan dari https://sladecopyhouse.com/storytelling-copywriting/ mengenai hubungan storytelling dan copywriting secara ilmiah.

Storytelling bukanlah hal yang acak. Ini memiliki dasar teoretisnya. Ketika kita bercerita, ada beberapa hormon kimiawi yang dilepas oleh otak kita sehingga kita bsia membangun hubungan dengan audiens atau pembaca serta memberi kepuasan kepada penulis.

  • Dopamin membuatmu terikat pada cerita dan merespons secara emosinal pada peristiwa yang dikisahkan. Inilah alasan kita bisa mengingat cerita 22 kali lebih baik daripada tulisan tentang fakta dan tokoh.
  • Kortisol membantumu untuk fokus dan peduli pada cerita. Kortisol ini berkaitan dengan stres dan tidak ada efek negatif dari hormon tersebut. Tugas penulis adalah menggaet perhatian pembaca dari awal dan hormon kortisol berperan besar dalam hal ini.
  • Oksitosin membuatmu merasakan empati dan membangun hubungan antara pembaca dengan cerita. Inilah alasan kamu bisa merasa terkoneksi atau relate dengan situasi yang tidak selalu terkait denganmu, tetapi bisa terjalin emosi di dalamnya.

 

Latihan Bagian Fiksi untuk Copywriting

Apa saja yang perlu kamu pelajari dari fiksi agar kemampuan copywriting semakin meningkat? Berikut ini beberapa poinnya.

 

Pahami Target Audiens Seperti Karakter Fiksi

Penulis yang ingin membuat cerita menarik harus menyusun premis dari tokoh-tokohnya. Tanpa premis, karakter fiksi tidak akan bisa menggerakkan plot yang terkait dengan keseluruhan outline.

Bentuk premis sederhana terdiri dari karakter fiksi yang memiliki goal tertentu, lalu ada hambatan hingga menjadi konflik, dan melakukan usaha untuk mencapai tujuan.

Contoh premis:

Ana ingin kuliah S2 di luar negeri, tetapi tidak punya biaya dan hanya anak petani, sehingga ia mencari beasiswa dan juga donatur dari yayasan sosial.

Kamu harus memahami siapa audiensmu dan petakan seolah kamu sedang menyusun karakter fiksi. Misalnya, jenama yang sedang kamu susun kontennya harus diketahui dulu siapa yang akan menjadi target audiens.

Cari tahu keinginan dan tujuan mereka lalu deskripsikan apa saja masalahnya dan solusinya tentu lewat produk atau jasa. Inilah yang akan menjadi bahan copywriting.

 

Plot Hero’s Journey

Cerita fiksi memiliki berbagai genre dan tidak pernah membosankan meskipun menggunakan format hero’s journey. Dalam hero’s journey, ada plot naik dan turunnya cerita sehingga tidak terasa datar.

Seorang pelajar dalam cerpen yang ingin pergi ke sekolah memiliki hal menarik untuk diceritakan ketika ia melihat hal yang tidak biasa dilihat di jalan atau ada hambatan yang membuatnya susah datang tepat waktu. Bayangkan saja jika ceritanya tanpa ada konflik, pasti membosankan.

Saat kamu ingin membuat konten copywriting yang menjelaskan latar belakang bisnis pribadi atau klien, gunakan format hero’s journey. Kamu bisa menggunakan target audiens sebagai tokoh utama atau kisahmu sendiri bisa digunakan jika tujuannya untuk personal branding.

(Baca Juga: Berkenalan dengan AIDA dan AIDCA)


Jadikan Testimoni Sebuah Cerita

Testimoni dari pelanggan sebelumnya biasanya diunggah dalam bentuk konten apa adanya. Kalau toh dipoles, pasti soal kerapian dan gaya bahasa agar tidak menggunakan singkatan. 

Agar menjadi konten yang berbeda, kamu bisa menjelaskan proses dari klien. Ceritakan posisi awal mereka seperti apa, tujuannya, dan masalah yang menghambat. Kemudian kamu bisa menjelaskan bagaimana produk atau jasa yang kamu promosikan bisa membantu klien.

Gaya Bahasa Show Don’t Tell

Belajarlah untuk membuat cerita yang lebih banyak showing daripada telling. Mari kita lihat contoh.

  1. PT Ajia adalah penerbit terbaik di Indonesia.
  2. PT Ajia telah berdiri sejak 1980 dan pernah meraih The Best Publisher di Asia Tenggara pada 2023.

Teknik menulis ini sering digunakan para penulis fiksi. Daripada menulis ‘wajahnya cantik dan tubuhnya tinggi’, penulis fiksi bisa menceritakannya dalam potongan adegan seperti ‘Tubuhnya paling jangkung di antara siswi lain di kelas dan tiap kali berlalu, mata siswa laki-laki tak henti menatap dengan kagum sekaligus tergoda’.

Bagaimana? Sudah ada ide menulis dari teknik menulis fiksi untuk copywriting yang kamu susun? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar, ya. Jangan lupa ikutan latihan menulis di Writing Game hanya dengan beli ebook sebesar 37 ribu di sini.

 

2 Comments

  1. Terima kasih ulasan yang mudah dimengerti. Keseruan pada sebuah cerita memang adanya konflik ya. Kita akan jadi penasaran endingnya seperti apa

    ReplyDelete
  2. Semoga bermanfaat, Kak. Menghubungkan konsep itu memang menyenangkan

    ReplyDelete