Tips Menemukan Suara Dalam Tulisan


 

 

Kita perlu menemukan suara dalam tulisan. Tulisan tidak memiliki irama atau nada yang membuat kita bisa membedakan siapa pembuatnya. Berbeda halnya dengan lagu. Ketika kita mendengarkan alunan lagu dengan irama musik, kita bisa menebak siapa penyanyi sekaligus penciptanya. Menulis itu bagian dari seni. Bagaimana menurutmu?

 

Jenis Ketakutan Penulis

 

Menulis memang menyenangkan, tetapi di tengah perjalanan mungkin kita akan mulai berpikir, bagaimana tulisan ini akan disukai pembaca?

Sesuai dengan pengalaman saya sejak merintis karir menulis profesional sejak 2013, sebelum memikirkan bagaimana pembaca akan menyukai tulisan saya, saya akan belajar menggali apa yang menjadi suara saya dalam tulisan.

Meskipun sudah menjalani satu dekade belajar menjadi penulis profesional, saya tahu bahwa tidak mudah untuk mencapai tujuan. Saya pun mengalami banyak pengalaman kurang menyenangkan sekaligus rasa takut yang tumbuh sesekali.

 

Tidak tahu apakah tulisan akan berhasil

Siapa yang bisa mengira kapan tulisan saya bisa menemukan pembaca. Tiap kali mengikuti lomba menulis novel misalnya, tidak ada jaminan naskah saya akan menjadi salah satu juara.

Bisa dibilang,  puluhan kali saya ikut lomba dan mengikuti seleksi menulis berbagai tema, mungkin lomba yang saya menangkan baru sekitar belasan yang saya menangkan (baik sebagai juara utama, lolos finalis, atau juara harapan).

Apakah saya berhenti? Tidak. Saya lebih memilih untuk terus mencoba karena dari beberapa kompetisi itulah 16 buku saya bisa terbit. Dua di antaranya malah terbit di Bentang Pustaka dan Koru secara digital. Syaratnya, memang harus sabar.

 

Takut dikritik

Kritik dan review pedas atas tulisan adalah cara saya mengetahui kekurangan dalam tulisan. Namun, praktiknya tidak selalu mudah. Terkadang saya menjadi takut dan sedih karena kritikan tajam yang saya terima.

Setelah belajar tentang stoicism dan fokus pada kritik yang membangun, saya kini bisa menghadapi kritik dengan perasaan netral.

Kritik yang fokus pada kekurangan tulisan, akan saya pedulikan. Beda halnya jika hanya karena tidak cocok dengan selera pembaca. Saya juga tidak peduli dengan omongan buruk dari orang yang tidak suka saya, apapun yang saya lakukan.

 

Capek karena tidak menghasilkan uang

Nah, ini adalah salah satu hal yang menjadi fokus kebanyakan penulis, termasuk saya. Tidak salah untuk mengharapkan cuan, tetapi sadarlah jika proses yang kita hadapi itu tidak sebentar. 

Pelajari setiap langkah dan teknis menulis secara perlahan. Mulai ikuti beberapa tips dari para penulis senior lewat status mereka. Baca buku atau artikel yang dibagikan penulis sukses. Asup konten mereka, saring, dan sesuaikan dengan kebutuhanmu.

 

3 Cara Menemukan Suara dalam Tulisan

Tidak mudah untuk menemukannya, cara ini bisa kamu praktikkan salah satu atau ketiganya secara bergantian agar tidak bosan.

 

Baca nyaring

Baca lagi tulisan yang kamu buat dengan nyaring. Perhatikan pada intonasi yang amu baca lisan, apakah sesuai dengan tujuan yang kamu inginkan? Sesuaikan intonasi bacaan dengan tanda baca. Jika terlalu panjang, mungkin kamu perlu menyingkat kalimat agar lebih efisien atau gunakan koma dan titik.



Ketika menyusun kalimat, pikirkan juga konteks dalam kepaduan sebuah paragraf dan antarparagraf. Kalimat yang baik minimal memenuhi kaidah Subyek dan Predikat. Coba baca lagi, apakah sudah jelas Subyek dan Predikat di dalam tulisanmu?

 

Contoh: 

-Menemukan sebuah teknik menulis sangat bagus untuk kita.

Coba baca ulang, janggal, kan?  Subyek memang bisa kita bentuk menjadi sebuah perluasan (dalam kalimat majemuk), tetapi contoh di atas tidak memenuhi hal tersebut. Siapa yang ‘menemukan’? Tidak jelas subyeknya.

- Ketika kita bisa menemukan sebuah teknik menulis, maka ini sangat bagus untuk kualitas tulisan. (Agak lebih panjang, tetapi tujuannya jelas. Subyek dan Predikat pun lebih jelas).

Periksa juga apakah kamu terlalu sering mengulang kata yang sama dalam satu paragraf? Sudah tepatkah penggunaan kata sambungnya? Baca nyaring sambil menganalisis.

 (Baca Juga: Manfaat Aplikasi Threads untuk Penulis)

Temukan chemistry

Sebelum mengharapkan apresiasi dari orang lain terhadap tulisanmu, perlu terlebih dahulu membentuk koneksi yang kuat dengan konsep yang kamu sampaikan.

Kamu harus menyukai apa yang kamu tulis agar ketika ada yang mengkritik, kamu tetap bersedia untuk memperbaki. Rasa cinta yang sehat dan tidak narsistik, membuatmu menyayangi tulisan dengan wajar, tidak overprotektif.

Tingkatkan jam terbang

Menulislah secara rutin  lalu analisis gaya dari tulisan-tulisan yang disukai di medsos, platform, atau yang lolos kompetisi. Jangan menganggap penulis lain sebagai rival. Kembangkan gaya menulismu sendiri sambil mempelajari apa yang mereka terapkan.

Pilih di media apa kamu akan sering mempublikasikan tulisan. Tingkatkan jam terbang sambil mencari kesempatan untuk menunjukkan portofolio tulisan pada calon klien.

Bagaimana? Sudah punya bayangan bagaimana cara menemukan suara dalam tulisan yang kamu buat? Teruslah praktik dan jangan lupa untuk tinggalkan komentar jika ada pertanyaan.








0 Comments