Ketika membaca tulisan tentang travelling ke suatu tempat, pernahkah kamu berpikir bagaimana caranya menulis artikel untuk travel blog hingga membuat pembaca benar-benar terkesan dan ingin ikut mengunjungi tempat tersebut? Cara menulis artikel travel blog sampai begitu detail dan terkesan 'hidup' di mata pembaca memang tidak mudah. Butuh pengalaman dan 'jam terbang' tinggi untuk menuliskannya. Namun, semuanya tetap bisa dipelajari, kok.
Cara Menulis Artikel Travel Blog
Yakinlah, asal kita rajin berlatih dan mencoba tips-tips berikut ini, tulisan travel blog yang ciamik bisa kamu buat. Berikut ini ketujuh tipsnya.
Show, Don't Tell
Tips ini sepertinya sudah digunakan banyak orang ketika menuliskan sesuatu. Memang benar, teknik show don't tell ini cukup ampuh membuat pembaca terkesima dengan konten tulisan kita.
Gunakan seluruh panca indera dalam mendeskripsikan sesuatu, dijamin tulisan tersebut akan lebih berkesan bagi pembaca.
Misalnya kita ingin menggambarkan keindahan Pantai Derawan. Kita tidak boleh egois hanya menikmati sendiri keindahan Pantai Derawan. Ajaklah pembaca untuk ikut menikmati, deskripsikan secara detail bagaimana warna airnya, bagaimana warna dan kondisi pasirnya.
Tulis bagaimana bentuk pepohonan di sekitarnya, bagaimana tata letak lekukan pantainya, adakah batuan karangnya, dan sebagainya. Biarkan pembaca membayangkan dan memutuskan sendiri seberapa indah Pantai Derawan itu.
Gunakan Teknik Storytelling saat Menulis Artikel Travel Blog
Teknik kedua ini juga banyak diadopsi oleh penulis-penulis travel blog yang sudah terkenal, salah satunya Trinity. Secara alami, manusia memang lebih tertarik dengan tulisan yang berbentuk storytelling dibanding tulisan bergaya nonfiksi yang terkesan kaku banget.
Salah satu keuntungan menulis dengan gaya storytelling ini dapat membuat pembaca tidak mudah lelah karena ceritanya mengalir seperti sedang didongengi sehingga pembaca tertarik untuk membacanya hingga selesai.
Bumbui dengan Pengalaman Pribadi
Tips ketiga ini masih berhubungan dengan tips nomor 2 di atas. Dengan teknik storytelling, penulis dapat menambahkan pengalaman pribadi dan sisi personal dirinya pada tulisan travel blog sebagai bumbu yang dapat memperkaya tulisan tersebut.
Dalam teknik SEO (Search Engine Optimization), tulisan yang bergaya storytelling dan berisi pengalaman pribadi ternyata lebih disukai oleh pembaca. Menulis dengan sentuhan bahasa personal tergolong sebagai organic post dan dapat menghasilkan organic traffic pula bagi travel blog tersebut.
Sistematis dan Detail
Tips keempat ini berhubungan dengan kelengkapan informasi yang akan kita bagikan. Menulis artikel travel blog, resep, artikel how to, review produk, dan sebagainya membutuhkan informasi yang lengkap, sistematis, dan detail.
Mengapa? Hal ini karena tipikal pembaca artikel travel blog tentunya menginginkan informasi selengkap-lengkapnya tentang tempat travelling yang akan dituju. Salah satu ciri khas artikel perjalanan yang banyak ditemukan di travel blog adalah tulisan yang menampilkan semua proses perjalanan mulai dari sebelum berangkat, saat di perjalanan, tiba di tempat travelling, hingga pulang dan sampai di rumah kembali.
Sampaikan semua secara lengkap dan detail. Bahkan sampai ke harga dan foto tiket masuk (kalau ada), jam buka tempat wisata, kondisi saat antre di loket, dan sebagainya. Pembaca mengharapkan informasi semacam itu tersaji lengkap dan sistematis agar saat pembaca berkunjung ke lokasi travelling sudah tidak kaget lagi dan sudah membawa persiapan yang matang.
Tambahkan Foto yang Menarik
Inilah salah satu faktor penentu sebuah artikel di travel blog banyak dibaca orang atau tidak. Manusia pada umumnya lebih tertarik dengan gambar atau foto tempat travelling yang sedang dibahas, dibanding hanya tulisan saja. Tentunya foto yang menarik dan pembuatannya memperhatikan estetika, ya. Jangan foto seadanya yang asal jepret saja.
Foto yang menarik, memperhatikan estetika, dan menampilkan kondisi sebenarnya lebih digemari oleh pembaca karena akan membantu pembaca untuk ikut membayangkan kondisi tempat travelling yang sebenarnya. Selain itu, foto atau infografis juga dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan sesuatu, misalnya alur perjalanan, mekanisme memasuki tempat wisata, atau tahap-tahap melakukan sesuatu di tempat tujuan travelling yang sedang dibahas.
Tampilkan yang Hits dan Layak Dicoba Pembaca
Nah, informasi mengenai sesuatu yang hits dan layak dicoba inilah yang biasanya banyak dicari oleh pembaca. Seseorang yang memutuskan untuk mengunjungi suatu tempat, tentunya ingin melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya dan memiliki unsur unik serta kekinian.
Jika kamu ingin menulis tentang tempat travelling, coba tampilkan tempat atau aktivitas yang sedang hits atau kekinian, terutama di media sosial saat ini. Jika tidak, cobalah untuk melakukan riset tentang tempat-tempat wisata eksotis atau klasik, tapi dengan tambahan aktivitas atau elemen yang baru.
Jangan Tunda dan Tetap Konsisten
Tips terakhir ini seolah klise, tapi cukup terasa manfaatnya. Jika kamu sudah memutuskan membuat artikel travel blog, maka segera lakukan dan jangan menunda. Menulis artikel travel blog berdasarkan pengalaman pribadi, jauh lebih menarik dan berkesan dibanding menulis hanya berdasarkan informasi dari internet.
Jadi, ketika Anda selesai melakukan travelling, sesampainya di rumah atau bahkan saat masih di area tujuan travelling, segera tulislah artikel travel blog Anda, minimal buat outline-nya. Jangan menunda-nunda untuk menuliskan cerita perjalanan Anda. Hal ini karena tulisan yang dibuat lama setelah proses travelling dilakukan, akan berbeda hasil dan “feel”-nya dibanding tulisan yang langsung dibuat saat baru selesai travelling, fresh from the oven.
Selain itu, penulis travel blog juga harus konsisten mengisi konten travel di blog-nya. Jika travel blog sudah mempunya traffic yang tinggi, maka melakukan update konten secara rutin akan membuat pembaca semakin rajin berkunjung ke travel blog milikmu. Jangan sampai pembaca menunggu-nunggu. Konsisten membuat konten menarik dan bermanfaat itulah kunci utama sebuah blog menjadi populer.
Baiklah, itulah ketujuh tips cara menulis artikel travel blog. Semoga dapat membantumu yang telah memutuskan untuk memulai sebuah travel blog, jurnal travelling, catatan perjalanan, atau apalah namanya. Semoga lancar dan tetap semangat.
Dirulis Oleh: Devi Indriasari
1 Comments
Nice tips mb, poin no.7 tuh penyakit saya hehehe. yang 1-6 belum diterapkan juga :D
ReplyDelete