Dalam menulis fiksi, paragraf pertama memegang peranan yang sangat penting untuk membuat pembaca tertarik dengan tulisan kita. Jika paragraf pertama bisa membuat pembaca terkesan, maka besar kemungkinan novel kita akan dibaca sampai tuntas. Namun jika pada paragraf pertama saja sudah membosankan, maka besar kemungkinan pembaca tidak tertarik dengan keseluruhan novel kita.
Berikut adalah 5 tips menulis paragraf pertama beserta contohnya ala Wordholic Class :
Beri Kejutan dan Rasa Penasaran
Adegan-adegan di luar perkiraan bisa membuat pembaca ingin tau kelanjutan cerita yang kita tulis. Misalnya memunculkan hal yang twist di paragraf pertama novel.
Contoh :
Sore hari di akhir pekan bulan Maret, Dewi Ayu bangkit dari kuburan setelah dua puluh satu tahun kematian. Seorang bocah gembala dibuat terbangun dari tidur siang di bawah pohon kamboja, kencing di celana pendeknya sebelum melolong. (Cantik itu Luka - Eka Kurniawan)
Menuliskan sesuatu tentang tokoh utama
Menuliskan deskripsi tokoh utama bisa menjadi paragraf pertama yang menarik jika kita bisa membawanya dengan cara yang anti-mainstream. Sehingga pembaca punya bayangan, tokoh seperti apa yang akan mereka ikuti kisahnya dalam novel ini.
Contoh :
Aku tidak takut. Jika setiap manusia memiliki lima emosi, yaitu bahagia, sedih, takut, jijik dan kemarahan, aku hanya punya empat emosi. Aku tidak punya rasa takut. (Pulang – Tere Liye)
Namaku Milea. Milea Adnan Hussain. Jenis kelamin perempuan dan tadi baru selesai makan jeruk. (Dilan – Pidi Baiq)
Menampilkan konflik
Konflik diawal paragraf bisa mengundang rasa ingin tahu pembaca, karena mereka merasa perlu tau penyelesaian dari konflik yang terjadi. Ini adalah contoh paragraf pertama yang menampilkan konflik diawal.
Contoh :
Alindya menyusuri lorong ruangannya dengan sedikit terburu-buru. Dan sebuah anugerah ketika dirinya berpapasan dengan lucy yang baru saja keluar dari toilet. Gadis itu segera menarik lucy kembali masuk ke toilet.
“Cepat lepas kemeja lo” pinta Alin tak sabaran pada sahabatnya.
“What?” Lucy mendekap dadanya sendiri. Membuat perlindungan dengan kedua tangannya.
Alin memutar matanya. “Siapa juga yang mau perkosa lo. Kita tukeran !”
“Apanya?”
“Pakaian kita. Apalagi?”
(Good Morning Boss – Bella Chandra)
“Tolong hamili saya”. Kalimat itu muncul dari bibir Mentari yang dihiasi lipstik tipis merah muda. Lugas, santai tanpa beban, seolah minta tolong dibukakan pintu agar bisa lewat. Namun, respons orang yang diajak bicara jelas tak sesantai dirinya.
(Baby Without Daddy – Pradnya Paramitha)
Memunculkan pertanyaan
Jika dari awal pembaca disuguhi dengan pertanyaan, maka mereka akan berusaha mencari jawaban dalam novel kita.
Contoh :
What does it feel to be a wife?
Kalau pertanyaan itu diajukan padaku lima tahun lalu, aku sudah berjengit ngeri. Membayangkannya saja sudah membuat mulas, apalagi kalau benar-benar terjadi padaku?
(Autopilot Baby – Revel Rebel)
Menuliskan kutipan
Kita bisa meminjam kutipan yang berhubungan dengan bab yang akan diceritakan. Namun ingat harus tetap menampilkan nama penulis asli kutipan yang kita pinjam, agar kita terhindar dari plagiasi.
Contoh :
“Merantaulah. Gapailah setinggi-tingginya impianmu. Berpergianlah. Maka ada lima keutamaan untukmu. Melipur duka dan memulai penghidupan baru. Memperkaya budi, pergaulan yang terpuji, serta meluaskan ilmu”- Imam Syafi’I
(Rantau 1 Muara - A.Fuadi)
Nah itu tadi 5 contoh membuat paragraf pertama yang menarik dalam novel. Paragraf pertama memang menjadi bagian yang cukup krusial dalam karya kita. So, yuk mulai menyusun paragraf pertama yang bisa membuat pembaca betah dengan tulisan kita !
0 Comments