Banyak penulis yang menganggap bahwa editing adalah tugas para editor. Tugas penulis cukup menulis saja. Tapi bagaimana naskah kamu akan dilirik oleh penerbit jika sejak kalimat pertama sudah ada salah ketik?
Memang sih, editor berfungsi untuk membuat naskah kita menjadi lebih baik. Namun, jika kita tidak bisa membayar editor untuk memastikan naskah kita rapi dan bagus, maka kita perlu membekali diri dengan kemampuan self editing.
Self editing, yang dalam Bahasa Indonesia berarti swasunting, adalah bagian dari proses berkarya yang penting untuk dilakukan. Self editing ini dilakukan oleh penulis untuk memperbaiki tulisannya untuk meminimalisir kekurangan naskahnya.
Waktu yang Tepat untuk Self Editing
Kalau begitu kapan self editing dilakukan? Ada 5 Kesalahan dalam Menulis Novel yang Harus Kamu Hindari salah satunya adalah melakukan self editing saat masih menulis draft pertama tulisan kamu. Yang paling tepat adalah selesaikan dulu tulisan kamu hingga benar-benar selesai. Baru kemudian endapkan selama 2 atau 3 hari, lalu mulai lakukan self editing.
Ingat untuk selalu memberikan jeda beberapa dulu agar kamu bisa mengubah sudat pandangmu, dari yang awalnya sebagai penulis, kini kamu membaca naskah tersebut sebagai seorang pembaca. Perubahan sudut pandang ini sangat penting dalam proses self editing ini.
Jika kamu tetap memakai sudut pandang sebagai penulis, kamu akan selalu menganggap bahwa karyamu selalu sempurna. Ini jelas hal yang tidak boleh dilakukan saat melakukan editing. Sebagai penulis, sangat wajar kita menganggap tulisan kita sempura, bukankah tulisan kita ini seperti anak yang kita lahirkan sendiri? Dan wajar jika orangtua menganggap bahwa anaknya yang paling cantik atau ganteng.
Tapi dalam proses editing, hal ini sangat berbahaya. Tidak ada draft pertama yang langsung sempurna. Yang benar adalah editing yang akan mematangkan dan menyempurnakan karya tersebut.
Baca Tulisan Berulangkali
Nah, setelah kamu mengubah sudut pandang sebagai pembaca, baca tulisanmu dengan berhati-hati dan berkali-kali. Lho? Kok berkali-kali? Nanti saya bosan dengan karya saya sendiri? Hm..jika kamu bisa bosan dengan membaca novelmu dua atau tiga kali, bisa saja itu berarti naskahmu masih kurang menarik kan ya?
Namun, saran membaca berkali-kali ini ada alasannya, lho. Saat membacanya pertama kali, maka fokuslah untuk memperbaiki kesalahan pengetikan. Lakukan ini dengan cepat. Setelah itu, kamu bisa fokus membaca naskahmu secara perlahan dengan berfokus pada plot cerita untuk menghindari plot hole, juga berfokus pada konsistensi karaktermu.
Konsistensi karakter ini penting. Jangan sampai di awal kamu menunjukkan tokohmu sebagai anak manja namun mendadak dia bisa menangkap tikus yang masuk ke kamar dengan tangan kosong. Kan dia sejak kecil terbiasa dengan tikus. Oh, membela tulisan adalah hal yang tidak boleh dilakukan saat self editing. Jika memang dia terbiasa bertemu tikus sejak kecil, apakah kamu sudah memasukkan informasi ini ke dalam tulisanmu sebelum adegan penangkapan tikus? Jangan sampai dia hanya alasan yang kamu munculkan demi membela tulisanmu.
Self Editing Itu Penting Meskipun Banyak Teganya
Kok kesannya, self editing tuh jahat banget ya? Ya harus begitu. Kalau ingin naskah kita dilirik oleh penerbit ya harus tega sama naskah kita sendiri. Ingat, tulisan kita akan bersaing dengan banyak tulisan lain di luar sana. Jadi tulisan kita jangan hanya sekadar bagus, tapi juga sesuai dengan kriteria dan enak dibaca.
Setelah proses membaca kedua kali sambil mengedit substansi cerita agar tidak ada plot hole, kamu perlu membaca kembali naskahmu dengan lebih hati-hati. Kali ini kembali fokus untuk mengedit kesalahan pengetikan serta memastikan tulisanmu sesuai dengan PUEBI (Pedomaan Ejaan Umum Bahasa Indonesia).
Serta pastikan kamu membekali diri dengan Kamus Bahasa Indonesia ya, agar tidak melakukan kesalahan penulisan kata. Mau menulis “dia tidak peduli” malah menulis “dia mengacuhkan”, oh ini jelas salah. “Acuh” berarti peduli lho. Jadi yang benar adalah “dia tidak acuh”.
Nah, semoga ini bikin kamu makin yakin untuk selalu melakukan self editing setelah menulis draft pertamamu ya
0 Comments