Dalam proses penulisan karya, ada salah satu tahap penting yaitu editing naskah. Editing adalah proses memperbaiki atau mengedit tulisan agar menjadi lebih baik dan nyaman dibaca. Untuk para penulis yang sedang menyelesaikan karyanya, tahapan editing bisa dilakukan sendiri, hal ini disebut sebagai self-editing.
Pengertian self-editing sendiri adalah proses yang dilakukan oleh seorang penulis dalam memperbaiki karyanya. Hal ini berguna untuk menyempurnakan naskahnya agar bisa dinikmati pembaca dengan lebih baik lagi.
Kali ini Wordholic akan berbagi 5 langkah mudah self-editing yang bisa dilakukan oleh penulis. Berikut langkah-langkahnya :
Review Naskah Setelah Selesai
Jangan sibuk memperbaiki tulisan saat kita sedang menulis. Karena akan menghambat proses mengalirnya ide. Hal yang disarankan adalah selesaikan dulu tulisan tersebut. Lalu baca ulang naskah setelah proses penulisan selesai.
Penulis bisa mendiamkan naskahnya sekitar 3-7 hari untuk kemudian membaca ulang naskahnya. Karena dengan cara tersebut, penulis bisa menyegarkan otaknya kembali dan saat membaca ulang naskahnya, serta bisa lebih memperhatikan apakah ada yang salah dengan naskahnya.
Perbaiki Kata yang Typo
Saat sedang menulis tentu kita semangat kita sedang berapi-api. Hal ini membuat kita menulis naskah seiring mengalirnya ide. Kadang tanpa kita sadari, kita menuliskan kata yang salah. Inilah pentingnya editing naskah, karena dengan melakukan self-editing kita bisa memperbaiki kembali kata yang salah atau typo.
Pelajari EYD dan PUEBI
Melakukan self-editing rasanya kurang lengkap jika kita tidak sambil mempelajari EYD (Ejaan yang Disempurnakan) dan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Cek apakah ada kata yang seharusnya dicetak miring, atau apakah ada huruf yang seharusnya ditulis kapital. Begitu juga dengan penempatan tanda baca. Perhatikan di mana kita harus menggunakan titik, koma dan tanda baca lainnya.
Pastikan dalam tulisan kita tidak ada singkatan seperti “yg”, “knp”, “jln2” dan singkatan-singkatan lain yang kurang tepat ada dalam naskah kita. Pastikan juga tatanan kata kita efektif dan tidak berulang, sehingga pembaca tidak merasa tulisan kita mbulet. Jangan ragu untuk menghapus atau mengubah susunan kalimat yang menurut kita kurang tepat.
Jangan Terlalu Sering Mengulang Sebuah Kata
Hal yang kadang tidak disadari oleh penulis adalah mengulang kata secara berlebihan. Biasanya saat penulis ingin menceritakan sebuah poin, ia cenderung mengulang kata itu terus menerus. Padahal hal ini bisa mengganggu kenyamanan pembaca. Saat melakukan self-editing penulis bisa menggunakan kata ganti atau sinonim.
Misalnya, daripada menuliskan “Rama pergi ke kota. Rama menangis saat melihat ibunya. Rama pergi ke kota sore ini”. Kita bisa mengubahnya menjadi “Rama pergi ke kota. Ia menangis saat melihat ibunya. Laki-laki itu akan menuju ke kota sore ini”. Terlihat bukan perbedaannya? Menggunakan kata ganti dan sinonim bisa membuat kalimat yang kita tulis terasa lebih luwes dan tidak kaku.
Jangan Berlebihan Dalam Mengedit Naskah
Melakukan editing naskah secara maksimal memang dianjurkan. Karena dengan cara itu bisa jadi mempermudah jalannya naskah kita saat berada dalam perlombaan, seleksi penerbitan dan berbagai kompetisi lainnya.
Namun melakukannya secara berlebihan justru bisa membuat magisnya naskah kita hilang. Bisa jadi kita malah menghapus diksi yang sebenarnya bisa menjadi poin penting dalam naskah kita. Maka dari itu lakukan self-editing semaksimal mungkin untuk mengurangi kesalahan, namun usahakan jangan berlebihan.
Nah itu dia 5 langkah mudah dalam melakukan self-editing. Hal ini perlu kita terapkan agar naskah kita bisa lebih nyaman dibaca dan kredibilitas kita sebagai penulis juga terjaga. Jadi apakah kamu sudah melakukan langkah-langkah di atas untuk naskahmu?
0 Comments